Kamis, 10 Januari 2013

BAB 6 PRODUKSI


Pengertian Produksi

Produksi adalah kegiatan perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa dari bahan-bahan atau sumber-sumber faktor produksi dengan tujuan unutk dijual lagi.
Kalau diperinci lebih lanjut keputusan manajer produksi ada 2 macam :
1.       Keputusan yang berhubungan dengan desain dari sistem produksi manufaktur
2.       Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian sistem tersebut baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang
Adapun proses produksi menurut pembagian yang macam-macam digolongkan menjadi 4 golongan :
1.       Sifat produk
2.       Tipe proses produksi (jangka waktu produksi)
3.       Berdasarkan manfaat yang diciptakan
4.       Teknik (sifat) proses produksi 
       
        Sifat Produksi : 
        Sifat produk menjadikan suatu proses produksi dari suatu produk tertentu akan lain dengan sifat produk yang berbeda.
a.        
        Produk Spesifik
Kalau pembeli menginginkan adanya spesifikasi tertentu dari produk yang diinginkan sedangkan jumlahnya hanya terbatas maka proses produksi yang dipakai adalah proses produksi pesanan.
b.      
            Produk Standar
Produk standar yang menjadi keputusan perusahaan akan mengakibatkan proses produksi yang dipakai akan berbeda dengan proses produksi untuk produk pesanan.

Tipe Proses Produksi
Tipe proses produksi ditinjau dari arus bahan mentah sampai mnejadi barang jadi dapat dibagi menjadi 2 tipe yaitu :
a.       Tipe proses produksi terus-menerus (Continuous Process)
b.       Tipe proses produksi terputus-putus (Intermitent)

Manfaat yang Diciptakan
Berdasarkan manfaat yang diciptakan proses produksi bisa dilakukan dengan cara yang berbeda-beda tergantung manfaat yang diciptakan.

Kegiatan atau manfaat dapat dibagi 5 manfaat :
1.       Manfaat dasar (primary utility)
2.       Manfaat bentuk (form utility)
3.       Manfaat waktu (time utility)
4.       Manfaat tempat (place utility)
5.       Manfaat milik (ownership utility)

Teknik Proses Produksi
Penggolongan proses produksi menurut teknik atau sifat proses produksi akan menentukan jenis atau bentuk pokok yang dipakai dalam proses produksi.

Berdasarkan tekniknya dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu :
a.       Proses Ekstraktif
Proses produksi yang dijalankan dengan mengambil langsung dari sumber alam yang telah tersedia.
b.       Proses Analitis
Proses analitis adalah proses untuk menguraikan atau memisahkan dari suatu bahan mentah tertentu menjadi beberapa macam bentuk yang menyerupai jneis aslinya.
c.        Proses Fabrikasi
Seperti proses analitis tetapi dalam menggunakan alat seperti mesin, gergajinya menjadikan bentuk baru berupa beberapa macam tanpa harus jenis aslinya.
d.       Proses Sintesis
Proses mengkombinasikan beberapa bahan (persenyawaan zat) dalam suatu bentuk produk.
e.        Proses Assembling
Proses assembling berarti merangkaikan beberapa produk jadi atau setengah jadi menjadi produk baru tanpa merubah bentuk fisik susunan kimiawinya.

KEGIATAN PRODUKSI
kegiatan produksi adalah salah satu bagian dari beberapa kegiatan perusahaan di samping kegiatan personalia, keuangan dan pemasaran.
Masalah-masalah di bagian produksi diantaranya :
1.       Perencanaan perusahaan
2.       Perencanaan fasilitas fisik produksi
3.       Pengendalian produksi
4.       Pengendalian persedian dan kualitas produksi
5.       Pemeliharaan peralatan

Perencanaan Produksi

Perencanaan produksi adalah proses kegiatan penelitian dan pengembangan produk barui maupun produk lama yang nanti akan dan telah diproduksi perusahaan.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan produk adalah sebagai berikut :
1.      Manfaat produk bagi konsumen
2.      Permintaan pasar
3.      Potensi pasar
4.      Kemungkinan pengembangan produk di masa yang akan datang
5.      Kekuatan persaingan, dan sebagainya.
Adapun keputusan-keputusan yang menyangkut kegiatan produksi berkaitan dengan masalah-masalah pokok yang meliputi :
a.       Jenis barang yang akan dibuat
b.      Jumlah barang yang akan dibuat
c.       Penentuan peralatan yang akan dipakai

Perencanaan Fasilitas Fisik Produk

Perencanaan fasilitas fisik produk adalah merupakan suatu proses integrasi dimana semua aspek produktifitas harus dipertimbangkan dengan masak.
Kalau diperinci lenih lanjut, aspek-aspek perencanaan fasilitas fisik perusahaan terdiri dari :
a.       Penentuan lokasi perusahaan
b.      Bangunan
c.       Perencanaan tata letak fasilitas produk
d.      Perencanaan lingkungan kerja
a.      Penentuan Lokasi Perusahaan
Penentuan lokasi perusahaan adalah kegiatan perusahaan untuk menentukan lokasi perusahaan dimana kegiatan kerja atau proses produksi akan dilakukan.
Faktor-faktor  yang dapat mempengaruhi penentuan lokasi perusahaan yang harus diperhatikan pengelola perusahaan adalah sebagai berikut :
1.      Letak sumber bahan mentah
Merupakan faktor penting yang berkaitan dengan perhitungan biaya produksi.
2.      Tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang secara langsung memberikan sumbangan baik fisik maupun non fisik terhadap proses hasil produksi.
3.      Pasar
Pasar juga merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan karena menyangkut besar kecilnya pengeluaran dana untuk biaya transportasi dari lokasi pabrik sampai ditangan konsumen.
4.      Sikap masyarakat setempat
5.      Biaya tanah dan perpajakan, dan sebagainya.
b.      Bangunan
Bangunan merupakan tempat untuk melindungi berlangsungnya proses produksi agar berjalan dengan lancar baik perlindungan terhadap tenaga kerja maupun jenis produksi yang dihasilkan perusahaan.
Dalam perencanaan bangunan perlu mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut :
1.      Jumlah atau luas bangunan
2.      Bentuk bangunan
3.      Jenis bangunan
4.      Model bangunan
5.      Kemungkinan perluasan bangunan
6.      Areal taman dan parker
7.      Fasilitas bagi karyawan : wc, kamar mandi dan kantin
c.       Perencanaan Tatat Letak Fasilitas Produksi
Perencanaan tata letak fasilitas produksi atau lay out fasilitas produksi merupakan salah satu kegiatan perencanaan lokasi pabrik yang tidak dapat dipisah-pisahkan karena perencanaan bangunan juga harus secara sekaligus mempertimbangkan lay out fasilitas produksi.
Untuk mencapai maka perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut :
1.      Jarak angkut yang minimum
2.      Fleksibelitas ruangan dan lay out
3.      Kemungkinan perluasan di waktu yang akan datang
4.      Pemaksimuman ruangan dan lay out
5.      Keselamatan barang yang diangkut bahan mentah, bahan penolong dan barang jadi
Jenia atau macam layout dibagi menjadi tiga :
a.       Tata letak produk/garis (product/line lay out)
Produk lay out adalah tata letak mesin-mesin atau pengaturan mesin maupun peralatan produksi disusun berdasarkan urutan proses produksi yang diperlukan bagi produk yang dibuat.
Produk lay out ini akan berhasil secara teknis dan ekonomis pada perusahaan yang memproduksi satu jenis saja jika :
1.      Volume produk sesuai dengan kapasitas pemakaian mesin dan peralatan
2.      Permintaan barang yang diproduksi relatif stabil
3.      Penyediaan bahan mentah cukup teratur, dsb
b.      Tata letak proses atau fungsional (process/fungsional lay out)
Tata letak proses adalah tata letak penempatan mesin-mesin dan peralatan produksi yang mempunyai fungsi sama dikelompokkan ke dalam ruangan tertentu.
c.       Tata letak kelompok (group lay out
Tata letak kelompok adalah  lay out kelompok dengan jalan menempatkan mesin-mesin atau peralatan produksi dipisahkan tempatnya serta sekelompok mesinyang membuat seperangkat komponen yang memerlukan pemrosesan yang sama.
d.      Perencanaan lingkungan kerja
Perencanaan lingkungan kerja adalah perencanaan terhadap pengaturan berbagai fasilitas pelayanan, masalah kondisi kerja dan hubungan kerja sedemikian rupa sehingga medukung peningkatan produktifitas kerja perusahaan secara keseluruhan.

Pengendalian Produksi
Pengertian
Pengendalian produksi adalah  berbagai kegiatan dan metoda yang digunakan oleh manajemen perusahaan untuk mengelola, mengatur, mengkoordinir dan mengarahkan proses produksi ke dalam suatu arus aliran yang memberikan hasil dengan jumlah biaya yang seminimum mungkin dan waktu yang secepat mungkin.
Pengendalian produksi dapat dilakukan :
1.      Order control : perusahaan tang beroperasi berdasarkan pesanan dari konsumen sehingga kegiatan operasionalnya juga tergantung pada pesanan tersebut.
2.      Flow control : perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan produk standar sehingga sebagian produk merupakan produk untuk persediaan dalam jumlah yang besar.
Tahap dalam Pengendalian Produksi (fungsinya) :
1.      Production Forecasting
Production forecasting adalah peramalan produksi untuk mengetahui jumlah dan manfaat produksi yang akandibuat di masa yang akan datang.
2.      Routing
Routing adalah kegiatan untuk menentukan urut-urutan proses dan penggunaan alat produksinya dari bahan mentah sampai menjadi produk akhir, sehingga sebelum produksi dimulai masalah sudah tercantum pada routsheet.
3.      Scheduling
Schedulling adalah kegiatan untuk membuat jadwal proses produksi sebagai satu kesatuan dari awal proses sampai selesainya proses produksi.
4.      Dispatching
Dispatching adalah suatu proses untuk pemberian perintah untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan routing dan scheduling yang dibuat.
5.      Follow up
Follow up adalah kegiatan untuk menghilangkan terjadinya penundaan/keterlambatan kerja dan mendorong terkoordinasi pelaksanaan kerja.

PENGENDALIAN PERSEDIAAN DAN KUALITAS
Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Bahan baku merupakan salah satu faktor pembentuk terjadinya barang jadi sehingga segala sesuatu yang menyangkut bahan baku harus benar-benar diperhatikan.
Masalah tersebut diantaranya :
1.      Bagaimana jumlah bahan baku yang tersedia tidak kurang karena akan mengganggu jalannya proses produksi
2.      Bagiamna jumlah bahan baku agar jangan terlalu berlebih karena merupakan pemborosan kalau terlalu lama
3.      Bagaimana agar biaya ekstra yang digunakan untuk memesan bahan baku yang kurang tidak terlalu merugikan, dan sebagainya
Faktor-faktor yang mempengaruhi EOQ adalah sebagai berikut :
1.      Jumlah kebutuhan bahan baku per tahun (B)
2.      Biaya pemesanan (BP)
3.      Biaya penyimpangan (BS)
4.      Harga bahan baku (H)
Pengendalian Kualitas (Quality Control)
Pengendalian kualitas merupakan suatu proses untuk menentukan barang-barang yang rusak dan diusahakan dikurangi serta mempertahankan barang-barang yang sudah baik kemudian mengontrol agar hasil produksi di waktu yang akan datang tidak lagi mengalami penurunan kualitas atau kerusakan.
Pengendalian kualitas baik untuk proses produksi yang berlangsung secara terus-menerus ataupu proses produksi yang terputus-putus relatif sama, dimana di dalamnya mempunyai kegiatan sebagai berikut :
1.      Menentukan standar kualitas baik dalam hal ukuran, daya tahan, warna, bentuk, harga dsb dengan memakai peralatan yang standar
2.      Mencari pemeriksa atau conroler yang mempunyai kecakapan yang dibutuhkan baik mengenai pemakaian peralatannya maupun pemeliharaannya
3.      Tujuan pengendalian kualitas adalah untuk meminimumkan biaya proses produksi sehingga dananya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang lebih produktif
PENGENDALIAN BIAYA DAN PEMELIHARAAN
Pengendalian Biaya Produksi
Pengendalian biaya produksi dilakukan untuk mengetahui berapa besarnya volume penjualan yang mneghasilkan keuntungan, kerugian atau hanya cukup untuk menutup biaya total yang telah dikeluarkan perusahaan.
Pemeliharaan dan Penggantian Fasilitas Produksi
Pemeliharaan dan penggantian fasilitas produksi dilakukan dalam rangka mempertahankan tingkat produktivitas mesin dan peralatan lainnya.
Jadi kegiatan perusahaan ini sangat tergantung pada pertimbangan-pertimbangan :
1.      Dan yang tersedia pada perusahaan
2.      Kebijaksanaan yang diambil perusahaan
3.      Standar kualitas produk
4.      Kemampuan tenaga kerja bagian servis, dsb
Kesimpulan :  
 Produksi adalah kegiatan perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa dari bahan-bahan atau sumber-sumber faktor produksi dengan tujuan unutk dijual lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar