Kamis, 10 Januari 2013

BAB 4 PEMBELANJAAN


Pengertian

Pembelanjaan merupakan salah satu fungsi perusahaan selain personalia, pemasaran dan produksi. (secara umum)
Pembelanjaan adalah menyediakan dana. (pengertian lama)
Menurut Bambang Riyanto dalam Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, pembelanjaan adalah suatu usaha menyangkut bagaimana mendapatkan dana, bagaimana menggunakan dana dan bagaimana laba perusahaan akan didistribusikan.

Tujuan pembelanjaan perusahaan sebagai berikut :
1.Mendapatkan atau menaikkan tambahan dana perusahaan
2.Menggunakan dana secara efisien
3.Mendistribusikan laba perusahaan kepada yang berhak

Penggunaan Dana

Pada dasarnya penggunaaan dana dapat digolongkan menjadi 2 bagian yaitu :
1.Penggunaan dana dalam jangka pendek : kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan
2.Penggunaan dana dalam jangka panjang : investasi aktiva tetap termasuk tanah, bangunan dan peralatan

Kemampuan perusahaan dalam memperoleh pendapatan dari sejumlah modal yang dipergunakan disebut Rentabilitas. Jadi rentabilitas yang semakin tinggi dapat diartikan bahwa kemampuan perusahaan juga tinggi.

Laba bersih dapat dilihat perinciannya secara lebih jelas dan lengkap kalau kita membaca pada laporan rugi laba, yang kemudian juga dicantumkan pada neraca akhir perusahaan.

Beberapa faktor penurunan/peningkatan rentabilitas ekonomis perusahaan :
1.Usaha yang dipilih
Bidang usaha yang dipilih perusahaan akan memperngaruhi penghasilan keuntungan.
2.Pegalaman perusahaan itu sendiri atau pesaing
Dengan adanya pengalaman yang didapat selama mengembangkan usaha, perusahaan bisa memisah-misahkan hal-hal yang menguntungkan maupun hal-hal yang merugikan untuk kemudian dijadikan pedoman bagi kegiatan selanjutnya.
3.Manajemen usaha
Manajemen perusahaan ini menyangkut segala usaha yang ada diperusahaan baik manajemen bahan materialnya, SDM maupun mengelola dana perusahaan.
4.Kesempatan yang ada
Kalau perusahaan mempunyai kelebihan dapat membaca peluang bisnis yang ada akan lebih berhasil dibandingkan dengan perusahaan yang hanya mengandalkan kemampuan sumber dananya saja.

Penggunaan Dana Jangka Pendek

Penggunaan dana jangka pendek menyangkut pembelanjaan aktif yaitu penggunaan dana tertuang ke dalam besarnya modal kerja yang tertanam dalam aktiva lancar.
Aktiva lancar adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang sewaktu-waktu dapat diubah menjadi uang dalam jangka waktu perputaran kegiatan operasional atau dengan kata lain aktiva lancar adalah kekayaan perusahaan yang tingkat likuiditasnya tinggi.

Aktiva lancar digolongkan menjadi 4, yaitu :
1.Kas
2.Piutang
3.Surat berharga
4.Persediaan barang

Pengelolaan Kas
Kas merupakan salah satu bentuk aktiva lancar yang paling likuid dimana dapat berbentuk uang tunai atau cek yang dapat sewaktu-waktu diuangkan sesuai dengan kebutuhan sehari-hari perusahaan.
Berapa besarnya kas dalam bentuk uang tunai agar tidak mengganggu kelancaran perusahaan tidak dapat ditetapkan batasannya secara jelas, hanya saja pada umumnya suatu perusahaan akan menyediakan kas dalam bentuk uang tunai sebesar 5% sampai dengan 10% dari total aktiva lancar perusahaan.

Kalau perusahaan terjadi kelebihan kas tunai, maka perusahaan akan menanggung kerugian seperti :
a.Adanya kas tunai yang menganggur karena melebihi kapasitas yang dibutuhkan
b.Adanya biaya modal yang harus dibayar jika dana yang diperoleh perusahaan berasal dari pinjaman dari suatu bank
c.Dana yang menganggur sebenernya dapat dialokasikan pada kegiatan yang lebih produktif
d.Merusak nama perusahaan di mata para kreditur bank

Apalagi perusahaan mengalami kekurangan dana tunai akan mengakibatkan :
a.Terganggunya kelancaran proses produksi karena keterlambatan pembelian bahan baku, membayar gaji, listrik dan sebagainya.
b.Produktivitas mengalami penurunan karena berkurangnya kemampuan dalam membeli bahan-bahan atau hal-hal lain yang menyangkut proses produksi.
c.Hilangnya pasar yang sudah dikuasai karena kesempatan tersebut tidak dapat dimanfaatkan karena kurangnya barang yang dibutuhkan konsumen sehingga konsumen lari membeli produk dari perusahaan pesaing.

Aliran Kas dan Anggaran Kas
Aliran kas menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas sehari-hari. Aliran kas masuk (penerimaan) berhubungan erat dengan masalah penjualan barang dan jasa perusahaan baik yang bersifat penjualan kredit/tunai maupun penjualan dan pembelian saham perusahaan. Aliran kas keluar (pengeluaran kas) bisa berbentuk pengeluaran untuk membayar gaji, upah dan membantu ongkos masyarakat dan sebagainya.

Surat-surat Berharga
Pengelolaan surat-surat berharga terjadi karena pengalihan alokasi kas tunai yang menganggur sementara untuk dijadikan sertifikat berharga atau surat berharga lainnya yang dalam jangka waktu tertentu dapat menghasilkan bunga tertentu, yang dapat menambah pendapatan perusahaan atau memperkecil biaya pengadaan dana.

Keuntunga yang diperoleh dengan merealokasikan dana kas tunai ke dalam bentuk surat-surat berharga adalah bertambahnya pendapatan dari bunga sertifikat dan kemudahannya dalam menjual kembali kalau perusahaan sewaktu-waktu membutuhkan dana tersebut.

Pengelolaan Piutang
Timbulnya piutang karena adanya penjualan kredit dari perusahaan dalam menjual barang hasil produksi. Penjualan kredit ini dilakukan untuk meningkatkan langganan baru serta mempertahankan langganan lama disamping juga bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan.

Pertimbangan suatu perusahaan melaksanakan penjualan kredit tergantung pada beberapa faktor, diantaranya :
1.Kebijaksanaan perusahaan mengenai berapa prosen dari total penjualan perusahaan yang menggunakan kredit.
2.Syarat pembayaran dimana ada batas waktu tertentu yang mendapat potongan tunai kemudian setekah lewat batas waktu yang telah ditentukan dimasukkan dalam bentuk kredit (piutang)
3.Kebiasaan langganan dalam melakukan pembayaran.
Pengelolaan piutang harus memperhatikan tingkat perputaran piutang karena perputaran mencerminkan berapa lama jangka waktu pelunasan piutang dari langganan.

Pengelolaan Persediaan
Persediaan merupakan bentuk terakhir dari aktiva lancar yang dibahas disini. Persediaan barang berkaitan erat dengan proses produksi perusahaan sehingga jumlah persediaan ini selalu berubah sesuai dengan perputaran yang ada di bagian produksi.

Pengelolaan persediaan yang salah dapat mengakibatkan masalah yang fatal yaitu :
1.Beban bunga yang tinggi jika dana yang dipakai merupakan dana kredit dari bank.
2.Biaya penyimpanan yang tinggi seiring dengan semakin besarnya barang yang disimpan.
3.Biaya penyimpanan akan memberikan dampak bertambahnya biaya pemeliharaan yang besar juga.
4.Menanggung beban resiko kerusakan makin besar kalau penyimpanan barang persediaan juga besar.
5.Menanggung beban penurunan kualitas terhadap barang persediaan yang kurang tahan lama atau cepat rusak.

Dampak negatif yang diakibatkan timbulnya persediaan barang terlalu kecil :
1.Mengganggu kelancaran proses produksi
2.Terjadinya kapasitas-kapasitas mesin yang menganggur
3.Beralihnya langganan ke perusahaan yang lain

Penggunaan Dana Jangka Panjang

Pengguanaan dana jangka panjang berarti kita memperhatikan jumlah uang yang tertanam pada aktiva tetap. Bentuk aktiva tetap tersebut bisa berupa tanah, peralatan/mesin dan bangunan.

Penilaian uang dapat diperhitungkan dengan dua konsep, yaitu :
1.Nilai Uang Sekarang (Present Value), adalah nilai uang pada awal periode penilaian dari sejumlah uang pada akhir periode dengan tingkat bunga tertentu.
2.Nilai Majemuk (Compound Value), adalah nilai hasil pengumpulan uang awal periode penilaian di masa yang akan datang dengan jumlah bunga yang diterima selama periode tersebut.

Investasi Aktiva Tetap dan Penilaiannya

Aktiva tetap dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1.Tanah, yaitu bentuk aktiva tetap yang merupakan kekayaan perusahaan yang mempunyai jangka waktu penggunaannya tidak terbilang karena nilainya tidak menyusut atau relatif tetap dari waktu ke waktu.
2.Bangunan, kekayaan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan untuk memperlancar kegiatan manajerial maupun operasional perusahaan dengan mempunyai batas waktu penggunaan yang cukup lama.
3.Peralatan dan mesin, aktiva tetap ini sangat penting peranannya dalam proses produksi karena secara langsung akan mempengaruhi laba perusahaan dari volume penjualan yang dapat dihasilkan oleh bagian produksi.

Penilaian Aktiva Tetap beserta Analisisnya

Penilaian ataupun analisis yang dilakukan perusahaan dapat memakai cara sebagai berikut :
1.Metode Net Present Value
2.Metode Internal Rate of Return
3.Metode Prifitability Indeks
4.Metode Pay back Period
5.Metode Average of Return

Metode payback period dan metode average of return merupakan metode yang mengabaikan time value of money, sehingga kedua metode ini sangat jarang digunakan dalam menilai satu investasi.
Sedangkan ketiga metode yang lainnya sering digunakan terutama kalau dalam memilih suatu investasi yang bersifat mutually eksklusif (artinya kalau investasi yang satu sudah dipilih maka investasi yang lainnya harus dikorbankan.

KESIMPULAN

Pembelanjaan merupakan salah satu fungsi perusahaan selain personalia, pemasaran dan produksi yang menyediakan dana.

Daftar Pustaka

Widyatmini.1996.pengantar bisnis.;Jakarta.Universitas Gunadarma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar