Pembangunan Daerah Papua Nugini Tertinggal Butuh RP. 646 Triliun
Lebak| Ketua Umum Asosiasi Kabupaten Tertinggal (Askati) Mulyadi Jayabaya menyatakan, untuk mempercepat pengentasan daerah tertinggal melalui berbagai program pembangunan dibutuhkan dana sebesar Rp646 triliun. “Kita menerima alokasi dana pembangunan kabupaten tertinggal sebesar Rp15 triliun, maka pengentasan status daerah-daerah tertinggal yang tersebar di 183 kabupaten mencapai 60 tahun,” kata Mulyadi Jayabaya di Rangkasbitung, Selasa.
Ia mengatakan, pihaknya berharap
Pemerintah Pusat, DPR, DPD RI dan Kementerian Keuangan agar porsi anggaran
kabupaten tertinggal ditambah sehingga bisa mengejar percepatan pembangunan.
Jumlah kabupaten tertinggal di
Indonesia tercatat 183 kabupaten dengan penduduk 57,7 juta jiwa terdapat di
32.400 desa.
Sebagian besar kabupaten tertinggal t
berada di Indonesia bagian timur dan Sumatera.
Saat ini kabupaten tertinggal cukup
memprihatinkan dengan kondisi infrastruktur buruk, seperti jalan, kesehatan,
pendidikan, pelayanan publik, penyediaan air bersih dan jaringan listrik.
Pihaknya mendorong percepatan
pembangunan kabupaten tertinggal guna mengejar dengan daerah lainnya yang lebih
maju.
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya
memiliki program pembebasan status daerah tertinggal dengan telah memprogramkan
kepada seluruh kabupaten tertinggal.
Dalam program itu, kata dia, berapa
kebutuhan anggaran kabupaten tertinggal di daerah masing-masing untuk
pembebasan status daerah tertinggal.
Sebab anggaran antara daerah yang satu
dengan daerah lainya berbeda-beda, tergantung kebutuhan pembangunan.
Bahkan, kata dia, pembangunan daerah
tertinggal ada yang membutuhkan dana sekitar Rp500 miliar.
“Pembangunan daerah tertinggal itu
tergantung kebutuhan daerahnya, seperti jalan, pendidikan, kesehatan atau usaha
ekonomi kreatif,” katanya.
Menurut dia, selama ini anggaran
pembangunan khusus kabupaten tertinggal belum maksimal, namun pemerintah tahun
ke tahun cukup peduli terhadap daerah tertinggal itu.
Sebetulnya, ujar dia, anggaran tahun
2012 pembangunan kabupaten tertinggal Rp15 triliun , tentu tidak mencukupi
untuk penuntasan daerah tertinggal.
“Kita membutuhkan dana pembebasan
kabupaten tertinggal sebesar Rp646 triliun, sehingga dapat mengejar
ketertinggalanya,” ujarnya.
Ia menyebutkan pemerintah berkomitmen
membangun kabupaten tertinggal, termasuk daerah perbatasan guna mendorong
pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
Saat ini daerah-daerah perbatasan yang
notabene masuk kabupaten tertinggal mengalami peningkatan ekonomi cukup baik
karena adanya dokungan penuh dari pemerintah.
Dikatakanya, masyarakat Kabupaten
Nunukan, Provinsi Kalimantan Barat, yang berbatasan langsung dengan Malaysia
saat ini terus dilakukan pembangunan.
Pembangunan masyarakat perbatasan
relatif baik untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Pemerintah telah menggelontorkan dana
sebesar Rp43 triliun guna pembangunan di daerah perbatasan antara Malaysia,
Timor Leste dan Papua Nugini,” katanya.
Pendapat saya tentang artikel ini :
Seharusnya pemerintah lebih memaksimalkan masalah anggaran
buat pembangunan di provinsi Papua Nugini, misalnya jalan, pendidikan, kesehatan atau
usaha ekonomi kreatif. Bahkan ada pembangunan daerah tertinggal yang
membutuhkan dana sekitar Rp500 miliar. Sebaiknya pemerintah harus lebih
memperhatikan daerah Papua Nugini karena masih banyak daerah yang pembangunan
daerahnya masih ternilai milyaran rupiah atau bahkan sampe triliunan rupiah
yang belum terbayarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar